Tiongkok mengumumkan rencana ambisius untuk membangun stasiun pembangkit listrik tenaga surya raksasa di luar angkasa. Proyek ini pertama kali diumumkan pada Januari 2025 dan bertujuan untuk mengumpulkan energi matahari tanpa gangguan atmosfer dan siklus siang-malam, kemudian mentransmisikan energi tersebut ke Bumi melalui gelombang mikro. Jika berhasil, pembangkit ini diperkirakan dapat menghasilkan lebih banyak energi dalam setahun dibandingkan seluruh minyak bumi yang tersedia.
Stasiun pembangkit ini akan memiliki lebar sekitar 1 kilometer dan ditempatkan di orbit geostasioner. Para ilmuwan menyebut proyek ini sebagai "Bendungan Tiga Ngarai di luar angkasa", merujuk pada bendungan tenaga air terbesar di dunia yang terletak di Sungai Yangtze, Tiongkok tengah. Bendungan tersebut saat ini menghasilkan sekitar 100 miliar kilowatt-jam listrik setiap tahunnya.
Menurut ilmuwan senior Tiongkok, Long Lehao, proyek ini akan menggunakan roket super berat Long March-9 untuk mengangkut komponen pembangkit ke luar angkasa. Roket ini sedang dalam pengembangan dan diperkirakan memiliki kapasitas angkut lebih dari 150 ton ke orbit, menjadikannya salah satu roket terkuat yang pernah dibuat.
Keunggulan utama dari pembangkit listrik tenaga surya berbasis luar angkasa adalah kemampuannya untuk beroperasi terus-menerus tanpa gangguan cuaca atau kegelapan malam. Energi yang dikumpulkan di luar angkasa akan diubah menjadi gelombang mikro, kemudian dipancarkan ke stasiun penerima di Bumi, di mana ia akan dikonversi kembali menjadi listrik.
Meskipun proyek ini masih dalam tahap awal, jika berhasil, stasiun tenaga surya luar angkasa ini dapat menjadi sumber energi hijau terbesar bagi dunia. Beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat dan Jepang, juga sedang mengembangkan teknologi serupa. Namun, Tiongkok tampaknya ingin menjadi yang pertama merealisasikan visi ini.
Untuk mendukung proyek ini, para ilmuwan terus mengembangkan teknologi transmisi energi jarak jauh yang efisien serta memastikan bahwa gelombang mikro yang dikirim ke Bumi aman bagi manusia dan lingkungan. Jika semua tantangan ini dapat diatasi, maka pembangkit listrik tenaga surya luar angkasa akan menjadi solusi revolusioner bagi krisis energi global.(s)