Manggar, 26 September 2025 – Prestasi luar biasa kembali ditorehkan oleh generasi muda Belitung Timur di kancah nasional. Chedva Kahfizayyan (10), siswa kelas IV SD Negeri 1 Gantung, sukses meraih Juara III Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tingkat sekolah dasar yang digelar di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Ajang OSN merupakan kompetisi paling bergengsi di bidang sains yang digelar oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Untuk jenjang SD, seleksi OSN tahun ini diikuti oleh lebih dari 344 ribu peserta dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya 150 peserta terbaik yang berhasil lolos ke babak final nasional, terdiri dari 50 peserta bidang Matematika, 50 bidang IPA, dan 50 bidang IPS.
Menariknya, tahun 2025 menjadi tahun perdana OSN bidang IPS diperlombakan di tingkat sekolah dasar, sehingga capaian Chedva Kahfizayyan mencatat sejarah penting sekaligus menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Belitung Timur dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dari Peringkat Terakhir Jadi Juara Nasional
Perjalanan Kahfi menuju podium nasional bukanlah jalan yang mudah. Saat seleksi di tingkat Kabupaten Beltim, ia hanya menempati posisi keempat dari empat peserta. Lolos ke tingkat provinsi, posisinya pun masih di peringkat kelima. Namun semangat pantang menyerah, kerja keras, dan konsistensi belajar membawanya melaju hingga ke final nasional dan meraih medali perunggu.
“Alhamdulillah sangat senang sekali, bahkan terkejut. Saingannya banyak dan pintar-pintar semua. Tidak menyangka bisa masuk tiga besar,” ujar Kahfi dengan penuh rasa syukur.
Ia menegaskan, keberhasilan ini merupakan buah dari usaha, doa, dan dukungan penuh dari orang tua, guru, serta sekolah. “Saya bangga bisa membanggakan kedua orang tua, sekolah, Kabupaten Belitung Timur, dan Provinsi Babel. Mendapat medali perunggu di tingkat nasional adalah anugerah besar,” imbuhnya.
Didikan Disiplin Sejak Dini
Ayah Kahfi, Billy Konnolly, menyampaikan bahwa putranya sejak kecil sudah dibiasakan disiplin dalam belajar dan beribadah. “Kami selalu berpesan agar Kahfi jangan meninggalkan sholat. Itu yang membentuk disiplin, konsistensi, dan semangat kerja kerasnya. Prestasi ini adalah hasil dari doa dan usaha yang tidak pernah berhenti,” tutur warga Desa Lenggang, Kecamatan Gantung tersebut.
Sementara itu, guru pembimbingnya, Yudho Wiratama, menilai pencapaian Kahfi menjadi bukti bahwa anak-anak Beltim mampu bersaing di level nasional. “Dari awal kami melihat ada potensi besar. Sekolah hanya memfasilitasi, memberi arahan, dan menyiapkan materi. Semua kembali kepada kesungguhan siswa. Kahfi punya motivasi kuat dan itu yang membuatnya berhasil,” jelas Yudho.
Inspirasi Bagi Generasi Beltim
Keberhasilan Kahfi menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi. Dengan tekad, disiplin, dan dukungan yang tepat, anak-anak daerah bisa menorehkan prestasi di ajang nasional bahkan internasional.
“Prestasi ini adalah kebanggaan kita bersama. Semoga menjadi motivasi bagi siswa-siswa lain di Belitung Timur untuk tidak takut bermimpi besar dan berusaha keras meraihnya,” pungkas Yudho. (S)