Manggar, SISnet Radio – Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten, yang akrab disapa Bupati Afa, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Belitung Timur, gudang Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Manggar, dan lokasi Danau Nujau di Selinsing pada Selasa, 29 April 2025.
Kunjungan tersebut difokuskan untuk mengecek langsung disiplin pegawai serta kesiapan infrastruktur dan sarana pendukung sektor pertanian di daerah.
Di kantor Dinas Pertanian dan Pangan, Bupati Afa menyoroti tingkat kedisiplinan dan peran aktif ASN dalam mendukung ketahanan pangan.
“Pegawai Dinas Pertanian dan Pangan Beltim ada 95 orang, jangan hanya absen saja. Pastikan peran mereka benar-benar mendukung dan memperkuat ketahanan pangan di daerah,” tegas Bupati Afa di hadapan para pegawai.
Selain itu, Bupati juga menemukan tumpukan beras lokal tanpa label yang dinilai belum memenuhi standar keamanan pangan.
“Beras lokal sangat membantu pangan lokal, namun sangat penting label pada setiap produk pangan guna menjamin keamanan dan kualitas yang sesuai standarnya,” tambahnya.
Setelah melakukan pengecekan setiap ruangan, Bupati Afa melanjutkan sidak ke gudang BPP Manggar yang menyimpan pupuk, pestisida, dan benih tanaman. Ia menyoroti kondisi gudang yang dinilai tidak memenuhi standar penyimpanan.
“Saya sidak ke gudang BPP. Banyak yang tidak standar, pupuk kena air kan hancur. Saya ingatkan untuk perbaiki pintu gudang, jangan sampai air masuk gudang,” ujarnya.
Sidak ini dilakukan untuk memastikan kesiapan gudang dalam mendukung kegiatan penyuluhan dan distribusi sarana pertanian.
Menanggapi kunjungan ini, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Beltim, Heryanto, menyampaikan komitmen pihaknya untuk menindaklanjuti arahan Bupati.
“Kami menanggapi positif atas kunjungan Pak Bupati. Terkait peningkatan disiplin dan kinerja pegawai, kami segera tindak lanjuti. Kami akan pastikan setiap pegawai mematuhi ketentuan jam kerja serta maksimal dalam pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Heryanto.
Terkait temuan beras lokal tanpa label, pihaknya menyambut baik arahan untuk melakukan branding dan pengemasan yang lebih profesional.
“Sebelumnya sudah pernah dicoba plastik bening bersablon. Kalau dibuatkan karung kemasan, kami sambut baik. Ini bagian dari upaya membranding produk petani lokal agar lebih dikenal luas,” tutupnya.(S)