.png)
Sambutan Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten, yang dibacakan oleh Zikril, S.S., Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kemasyarakatan, menekankan pentingnya sinergi antarinstansi untuk memperkuat kinerja pendapatan daerah.
“Melalui momentum ini, mari kita tingkatkan penguatan sinergi, konsolidasi, dan komitmen bersama antar seluruh pihak terkait — baik dari provinsi, kabupaten/kota, Samsat, maupun Bank Kas Daerah — agar pengelolaan pajak daerah dari sisi opsen lebih terintegrasi dan efektif,” ujar Zikril saat membacakan sambutan Bupati.
Bupati juga menyampaikan usulan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar meninjau kembali harga patokan komoditas MBLB yang selama ini belum mengalami pembaruan sejak 2018. Ia menilai, harga pajak yang berlaku saat ini belum mencerminkan nilai pasar yang wajar serta tidak sebanding dengan potensi dampak lingkungan yang ditimbulkan.
“Sebagai contoh, pajak atas setiap ton pasir kuarsa yang dikirim ke luar daerah hanya dikenakan sebesar Rp12.500 per ton — yang terdiri dari Rp10.000 untuk kabupaten dan Rp2.500 untuk provinsi. Nilai ini tentu belum sepadan dengan risiko kerusakan lingkungan yang ditanggung daerah,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur juga memberikan apresiasi kepada Bank Sumsel Babel Cabang Manggar yang telah berkomitmen membantu percepatan penerimaan daerah melalui pengadaan Mobil Pelayanan Pajak Keliling, sebagai bentuk inovasi pelayanan publik di sektor perpajakan.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M. Haris, AR.AP, MH, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan rekonsiliasi ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan sistem distribusi penerimaan pajak berbasis real-time, yang memungkinkan hasil penerimaan PKB dan BBNKB langsung masuk ke kas daerah kabupaten/kota pada hari yang sama.
“Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas fiskal daerah, mempercepat penyaluran pendapatan, dan meningkatkan efektivitas pembiayaan pembangunan di wilayah masing-masing,” ujar M. Haris.
Ia juga menegaskan, tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di wilayah Bangka Belitung masih perlu ditingkatkan. Untuk itu, pemerintah provinsi menggandeng berbagai pihak, termasuk Kejaksaan Tinggi dan Telkom Indonesia, dalam upaya optimalisasi penerimaan pajak melalui program Sistem Informasi Potensi Pajak Kendaraan Bermotor (SIPOJAK).
Berbagai inovasi pelayanan juga terus dikembangkan, seperti Samsat Keliling, Samsat Setempoh, Samsat Corner, Samsat Drive Thru, serta layanan digital berbasis WhatsApp Blast untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi dan melakukan pembayaran pajak.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh seluruh Kepala UPT Bakuda dan Samsat se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, para Kepala Bapenda Kabupaten/Kota, serta pimpinan Bank Sumsel Babel. Forum ini menjadi wadah strategis untuk menyamakan persepsi, memperkuat koordinasi, serta memastikan transparansi dan akurasi data penerimaan pajak daerah.
“Dengan sinergi yang solid antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kita optimistis penerimaan pajak daerah akan semakin meningkat dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tutup Bupati Kamarudin Muten dalam sambutan yang dibacakan oleh Zikril.
📰 Reporter: Tim Redaksi Sisnet Radio Beltim
📍 Lokasi: Ruang Rapat Bupati Belitung Timur
📸 Dokumentasi: Prokom Setda Beltim
✍️ Editor: Sisnet Newsroom
