Ustad Koko Liem Ceramah di Peringatan Isra' Mi'raj di Mesjid Al Muhajirin Desa Kurnia Jaya
Manggar, Rabu (15/1/2025) – Ustad Koko Liem atau Haji Muhammad Ustman Ansori menjadi penceramah utama dalam peringatan Isra’ Mi’raj di Mesjid Al Muhajirin, Desa Kurnia Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Acara yang berlangsung pada Rabu malam tersebut dihadiri oleh ratusan jamaah yang memadati halaman mesjid.
Dalam ceramahnya, Ustad berdarah Tionghoa ini membawakan tema tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW. Dengan gaya khasnya yang santai dan diselingi candaan segar, Ustad Koko Liem berhasil menghibur sekaligus menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada para jamaah.
Ketua Panitia Peringatan Isra’ Mi’raj, Nata Sumitra, menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh panitia dan dukungan para donatur yang memungkinkan terselenggaranya acara ini.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung acara ini. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dan memberkahi setiap langkah kita," ujar Nata.
Nata, yang juga merupakan mantan Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengingatkan jamaah tentang pentingnya mengambil hikmah dari perjalanan malam Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad yang penuh makna dan ujian.
"Isra’ Mi’raj menjadi pelajaran bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah, meneladani akhlak Nabi Muhammad, serta memperkuat iman dan ketakwaan kita," tambahnya.
Bupati Belitung Timur, Burhanudin, melalui Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan, Sayono, juga menyampaikan pesan penting untuk menjadikan peringatan Isra’ Mi’raj sebagai momentum peningkatan ketakwaan dan perbaikan akhlak.
"Saya berharap peringatan ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Muslim di Kabupaten Belitung Timur untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat komitmen bersama dalam membangun daerah," kata Sayono.
Acara ini turut dihadiri oleh Camat Manggar Heri Susanto, Kapolsek Manggar AKP Abdul Haris, Danramil Manggar Mayor Ihsan, serta sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Manggar.
Dengan semangat ukhuwah Islamiyah, seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat bersatu dalam membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera, seperti yang disampaikan oleh Sayono.
"Mari kita jadikan momen ini sebagai titik awal untuk memperkuat kebersamaan dan saling menghormati di antara sesama," ajaknya.
Acara ini menjadi salah satu kegiatan religius tahunan yang sarat makna dan diharapkan dapat terus menginspirasi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.(sis)