Notification

×

Iklan

Iklan

800 Santri TPA Akan Diwisuda di Beltim, LSM FAKTA Soroti Transparansi dan Kualitas Kegiatan

Senin, 26 Mei 2025 | Mei 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-26T02:54:05Z

 


26 Mei 2025
 

Sisnet Radio- Manggar, Badan Koordinasi Pendidikan Alquran dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI) Kabupaten Belitung Timur akan menggelar Wisuda Akbar Santri TK/TP Al-Qur’an pada tanggal 1 Juni 2025 di GOR Beltim, dengan jumlah peserta mencapai 800 santri dari berbagai TPA di wilayah tersebut.

Kegiatan tahunan ini merupakan bagian dari upaya BKPAKSI dalam mengentaskan buta aksara Al-Qur’an serta menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah sejak usia dini. Sebagai mitra resmi pemerintah daerah, BKPAKSI juga berperan dalam membina para ustadz dan ustadzah yang mengajar di TK/TPA se-Beltim.

Namun, pelaksanaan wisuda tahun ini menjadi perhatian publik, salah satunya datang dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) FAKTA. Ketua LSM FAKTA, Ade Kelana, memberikan sejumlah catatan dan harapan terkait kegiatan tersebut.

“Kami mendorong agar BKPAKSI tidak hanya menjalankan kegiatan seremonial, tetapi juga aktif memberi masukan kepada Pemerintah Daerah dalam memperbaiki layanan dan perhatian terhadap para pengajar TPA,” ujar Ade.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pelaksanaan munaqosah dan proses wisuda agar lebih bermutu dari tahun-tahun sebelumnya. Ia berharap tim pelaksana, khususnya penguji munaqosah, benar-benar dipersiapkan dengan baik dan profesional.

Ade juga menekankan perlunya perhatian serius dari Kementerian Agama terhadap pemberian insentif bagi ustadz dan ustadzah yang selama ini berperan penting dalam pendidikan Al-Qur’an di masyarakat.

Salah satu poin kritis yang disampaikan adalah terkait biaya wisuda yang dibebankan kepada peserta. Berdasarkan informasi yang beredar, setiap santri dikenakan biaya Rp 250.000, yang jika dikalikan dengan jumlah peserta, maka total dana yang terkumpul mencapai Rp 200 juta.

“Kami mengingatkan agar penggunaan dana tersebut dilakukan secara transparan dan proporsional. Jangan sampai memberatkan wali santri, apalagi bila fasilitas yang diterima tidak sepadan,” tegasnya.

Pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, wisudawan diketahui menerima gordon wisuda, Al-Qur’an, ijazah, serta snack, sedangkan seragam wisuda ditanggung oleh masing-masing santri.

Ade Kelana menutup pernyataannya dengan harapan agar BKPAKSI dan pihak terkait dapat terus memperbaiki kualitas program, serta memastikan bahwa biaya yang dikenakan benar-benar seimbang dengan manfaat yang diberikan. (S)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update