Radio Sisnet, stasiun radio lokal yang selalu dekat di hati masyarakat, memiliki pendengar setia baik yang pasif maupun aktif. Dalam setiap sesi siarannya, para penyiar sering kali kewalahan menangani antusiasme pendengar yang menghubungi untuk berinteraksi, terutama dalam program request lagu.
"Setiap sesi telepon dibuka, selalu ada antrean. Sayangnya, dalam waktu siaran sekitar dua jam, kami hanya bisa melayani sekitar empat hingga lima penelepon," ungkap salah satu penyiar. Bahkan, para penyiar mulai hafal nama dan karakter suara pendengar yang menggunakan nama samaran khas mereka saat mengudara.
Tidak hanya menyuguhkan hiburan, Radio Sisnet juga menjadi wadah komunitas yang solid. Salah satu kegiatan menarik yang digagas bersama pendengar adalah arisan. Kegiatan ini telah berjalan selama dua tahun, di bawah pengawasan langsung Mamak Uli dan Siswanto, pimpinan Radio Sisnet.
Siswanto menambahkan bahwa arisan ini adalah bagian dari upaya untuk mempererat hubungan pendengar, sekaligus menjadi jembatan persaudaraan bagi masyarakat Belitung Timur. "Kami ingin komunitas ini menjadi lebih dari sekadar pendengar, tetapi juga keluarga besar yang saling mendukung," tutupnya.
Dengan semangat kebersamaan, Radio Sisnet terus menjadi media yang tidak hanya menyampaikan informasi dan hiburan, tetapi juga memperkuat hubungan sosial di tengah masyarakat.(sis)
Dengan semangat kebersamaan, Radio Sisnet terus menjadi media yang tidak hanya menyampaikan informasi dan hiburan, tetapi juga memperkuat hubungan sosial di tengah masyarakat.(sis)