Acara dimulai pukul 19.45 WIB dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Erli yang membacakan kalam Ilahi dengan penuh kekhusyukan. Setelah itu, Ketua Panitia sdr Oktariono menyampaikan sambutan dan rasa syukur atas dukungan semua pihak.
Turut hadir dalam peringatan ini, Sekretaris Daerah Belitung Timur Hendri Yani yang akrab disapa Kulok mewakili Bupati Belitung Timur, serta Kepala Desa Lalang Jaya Artono, Ketua BPD Edi Febrianto, pengurus masjid, tokoh masyarakat, dan jamaah dari berbagai kalangan.
Dalam sambutannya, Sekda Hendri Yani menyampaikan pesan Bupati bahwa peringatan Maulid Nabi adalah momen untuk meneguhkan kembali teladan Rasulullah SAW.
“Sebagai umat Islam, kita wajib mencontoh Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Jangan biarkan anak-anak kita tumbuh hanya dengan didikan media sosial, tetapi bimbinglah mereka dengan ilmu agama, melalui ulama, tokoh agama, dan orang tua. Sebagai pemimpin daerah, saya siap mendengarkan keluhan masyarakat. Mari kita jadikan peringatan Maulid ini sebagai momentum melahirkan generasi berakhlakul karimah,” tuturnya.
Tepat pukul 20.10 WIB, tausiyah disampaikan oleh Ustadz Rahmad Hidayat, S.H.I. dengan penuh keteduhan dan kedekatan kepada jamaah. Beliau mengisahkan perjuangan Rasulullah SAW yang penuh tantangan, bagaimana beliau tetap sabar dan tabah meski dihina, dicaci, bahkan dilempari batu hingga darah membasahi sandal beliau.
“Rasulullah tidak pernah membalas dengan keburukan, justru beliau mendoakan umatnya dengan kasih sayang. Inilah akhlak agung yang harus kita teladani,” ujar Ustadz Rahmad.
Ceramah disampaikan dengan bahasa yang ringan, akrab, dan mudah dipahami. Sesekali Ustadz Rahmad melibatkan anak-anak untuk menjawab pertanyaan, sehingga suasana semakin hangat dan penuh gelak tawa. Hal ini menjadikan pesan dakwah terasa lebih hidup dan menyentuh hati jamaah.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh H.Hanafi Mahmud, kemudian dilanjutkan dengan pembagian tambul sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Ikhlas ini menjadi pengingat bahwa meneladani Rasulullah tidak cukup hanya dengan lisan, tetapi harus diwujudkan dalam sikap, akhlak, dan perilaku sehari-hari. Semoga melalui momentum ini, masyarakat Belitung Timur semakin istiqamah dalam meneladani Rasulullah SAW dan membangun generasi Islami yang berakhlakul karimah. (S)