Bentaian jaya, sisnet radio - 21 Januari 2025
Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional pada tahun 2025, program penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektar resmi diluncurkan. Program ini merupakan kerja sama antara Polri, Kementerian Pertanian RI, GAPKI, Perhutanan, Inhutani, pihak swasta, dan petani swadaya.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk:
Plt. Asisten II Bupati Belitung Timur, Zikril SS.
Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Feri Dalimunthe, S.H., S.I.K., M.H., didampingi para PJU Polres Belitung Timur.
Perwakilan Kodim 0414/Belitung, Danramil 414-05/Kelapa Kampit, Kapten Kav Eddy Santoso.
Perwakilan TNI AU dan TNI AL.
Perwakilan Kejari Belitung Timur, Agung Nugroho.
Perwakilan Bulog wilayah Belitung.
Kepala KPHP Gunung Duren, Yono Cahyono.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Belitung Timur beserta jajaran.
Kepala Desa Bentaian Jaya beserta perangkat desa.
Jajaran manajemen KLK Belitung.
Bhabinkamtibmas Desa Bentaian Jaya, Tezar B.
Para tamu undangan lainnya.
Acara pembukaan dimulai dengan pembacaan doa, diikuti oleh sambutan dari Ketua Gugus Tugas Pangan,.Program ini juga sejalan dengan "Asta Cipta" Presiden dan Wakil Presiden RI dalam rangka ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan produktif dengan pola tumpang sari.
KLK (Kuala Lumpur Kepong) Grup, yang terdiri dari PT SWP, PT BMSJ, PT AKS, dan PT PS, berencana menanam jagung di lahan seluas ±2.189 hektar yang berlokasi di Ladang Bentaian, BN96F 06 Kebun Selatan, Desa Bentaian Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur.
Penanaman Jagung Serentak Secara Nasional
Program penanaman jagung serentak ini juga dilakukan di berbagai lokasi perkebunan atau lahan lainnya di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah di perkebunan sawit milik PT SWP Desa Bentaian. Penanaman ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan nasional yang menjadi target utama pemerintah pada tahun 2025.
Secara simbolis, Kapolres Belitung Timur mengatakan bahwa penanaman jagung seluas 2,5 hektar akan menjadi langkah awal. "Untuk saat ini, kami bermitra dengan perkebunan, masyarakat, dan lahan-lahan produktif di desa untuk mendukung program ini. Area yang ditanam meliputi 20 kilogram benih utama dan 5 kilogram cadangan, dengan harapan menghasilkan sekitar 2 ton. Untuk perawatan, kami telah bekerja sama dengan pihak penyedia pupuk dan lainnya sehingga keberhasilan program ini sangat mungkin tercapai," jelas Kapolres.
Kerja sama dengan PT SWP juga menjadi sorotan. Meskipun lahan masih dalam tahap penanaman awal, kolaborasi ini diharapkan membawa hasil yang maksimal.
Sementara itu, perwakilan dari PT SWP, Agus Budianto, selaku teknis lapangan, menjelaskan bahwa secara prinsip tanaman jagung dapat ditanam di mana saja, asalkan tanah diolah dengan sistem bedengan dan jarak tanam diatur dengan baik. "Saat ini, kegiatan persiapan tanam dikerjakan oleh karyawan PT SWP. Setelah panen, kami akan berkomunikasi dengan Bulog untuk memastikan hasil panen dapat dimanfaatkan secara optimal. Ini adalah program pemerintah, dan kami, sebagai anggota GAPKI, mendukung penuh keputusan ini," ujar Agus.
Perkembangan Tanaman Jagung
Pertumbuhan tanaman jagung sejauh ini menunjukkan hasil yang sangat baik. Diharapkan panen raya dapat dilaksanakan pada bulan Maret mendatang. "Kami akan terus mengupayakan ketersediaan pupuk agar mendukung pertumbuhan yang optimal," ujar salah satu perwakilan penyelenggara.
Sebagai contoh, terdapat 30 hektar lahan jagung di Semarang yang juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Program ini juga melibatkan kerja sama dengan Badan Gizi Nasional untuk memastikan manfaat gizi dari hasil panen dapat dirasakan secara luas.
Dukungan untuk Program Ketahanan Pangan
Untuk mendukung program ketahanan pangan dan untuk menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan Asta Cipta Presiden RI terkait program ketahanan pangan dengan penanaman jagung serentak 1 juta hektar, berbagai pihak berkolaborasi solid. Termasuk kerjasama Polri, Kementerian Pertanian (Kementan RI), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Perum Perhutani, Inhutani, dukungan dari sektor Swasta, dan Swadaya Petani mempersiapkan lahan seluas 2,5 hektar di lokasi Perkebunan Sawit PT Steelindo Wahana Perkasa (SWP) Desa Bentaian Jaya Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur.
Acara ini nampak tidak sekedar seremoni tetapi langkah kongkret dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia khususnya di Belitung Timur. Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Feri Dalimunthe, mengatakan, "Penanaman jagung secara serentak ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional."
Kapolres Indra juga menambahkan bahwa kerjasama ini adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara berbagai pihak dapat membawa perubahan positif bagi petani dan masyarakat. Setiap hari target penanaman untuk semester pertama kuartal pertama adalah sekitar 6.778,9 hektar, termasuk penggunaan lahan-lahan produktif milik desa.
Bibit yang ditanam merupakan jenis hibrida sesuai petunjuk teknis dari pusat. Area seluas ini diharapkan menghasilkan sekitar 2 ton jagung, dengan tingkat keberhasilan yang diyakini tinggi berkat komitmen PT SWP untuk mendukung proses perawatan.
Pemantauan Berbasis Teknologi
Program ini dilakukan secara virtual, memungkinkan pemantauan dan analisis secara nasional. Teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) telah dikembangkan untuk memantau potensi, kendala, dan strategi yang dapat diterapkan. Misalnya, aplikasi ini mampu mengkalkulasi luas lahan di suatu daerah seperti Jawa Barat dan menganalisis hasil produksinya.
Ketua Gugus Tugas Pangan menyampaikan harapannya agar target pemerintah dalam program ini dapat tercapai. "Dengan analisis berbasis AI, kita bisa melihat dan mengkalkulasi kendala yang ada serta strategi yang perlu diambil," jelasnya.
Semoga langkah besar ini menjadi kontribusi nyata bagi swasembada pangan di Indonesia.(sis)