Jum’at 11 April 2025
Hal ini disampaikan Bupati saat menanggapi keluhan warga terkait absennya bidan di sejumlah pulau terpencil, sehingga mereka terpaksa harus menyeberang ke Puskesmas daratan untuk mendapatkan layanan medis. Saat ini, terdapat empat pulau berpenghuni di Kabupaten Beltim, yakni Pulau Buku Limau, Pulau Long, Pulau Batun, dan Pulau Ketapang.
“Memang setiap pulau ada bidan, namun mereka hanya bertugas. Supaya bisa mengabdi sepenuh hati, harus ada warga pulau yang menjadi bidan. Kita upayakan menyekolahkan mereka agar bisa kembali dan melayani masyarakat di pulau,” ujar Bupati yang akrab disapa Afa, saat membuka Musyawarah Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-V di Auditorium Zahari MZ, Jumat pagi (11/4/2025).
Menurut Afa, kehadiran bidan yang tinggal langsung di pulau sangat penting untuk mencegah kematian ibu dan anak, serta menekan angka stunting dan risiko bayi lahir cacat.
“Setiap bidan diharapkan bisa mendampingi ibu hamil sejak awal hingga proses melahirkan, bahkan setelahnya. Kita ingin bayi dan balita di Beltim lahir sehat dan tumbuh dengan optimal,” tambahnya.
“Alhamdulillah, para bidan kita, terutama di daerah terpencil, sangat luar biasa. Mereka multi-tasking, bisa merangkap jadi perawat juga. Pelayanan mereka sangat baik,” ujar Khairil.
Di akhir sambutannya, Wakil Bupati berpesan agar seluruh bidan di Kabupaten Beltim terus meningkatkan kompetensi, menjaga kekompakan, dan bekerja dengan ikhlas demi mewujudkan cita-cita Indonesia Sehat 2045.(S)