Manggar, Sisnet Radio – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merilis data resmi terkait kondisi kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode Maret 2025. Rilis yang dipublikasikan pada Jumat, 25 Juli 2025 ini menunjukkan sejumlah indikator sosial-ekonomi mengalami perbaikan signifikan.
Kemiskinan Menurun, Perkotaan Lebih Signifikan
Persentase penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Maret 2025 tercatat sebesar 5,00 persen, turun 0,08 persen poin dibandingkan September 2024 (5,08 persen). Capaian ini menempatkan Bangka Belitung sebagai provinsi dengan angka kemiskinan terendah kelima secara nasional, setelah Bali, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau.
-
Di wilayah perkotaan, persentase penduduk miskin turun menjadi 3,89 persen, turun 0,20 persen poin dari periode sebelumnya.
-
Sebaliknya, di wilayah perdesaan tercatat sebesar 6,59 persen, naik tipis 0,10 persen poin dibandingkan September 2024.
Secara absolut, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat sebanyak 77,71 ribu jiwa, atau berkurang 870 orang dibanding enam bulan sebelumnya.
-
Di wilayah perkotaan, jumlahnya turun menjadi 35,68 ribu jiwa (turun 1.410 orang).
-
Di wilayah perdesaan, justru meningkat menjadi 42,03 ribu jiwa (naik 540 orang).
Garis Kemiskinan dan Struktur Konsumsi
BPS mencatat garis kemiskinan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Maret 2025 sebesar Rp956.833 per kapita per bulan, tertinggi kedua secara nasional setelah Papua Pegunungan.
Komponen penyusunnya terdiri dari:
-
Kebutuhan makanan: Rp706.833
-
Kebutuhan non-makanan: Rp250.000
Dua komoditas utama penyumbang garis kemiskinan adalah beras dan rokok kretek filter, menunjukkan pola konsumsi dasar masyarakat di daerah ini.
Ketimpangan Pengeluaran Menurun, Babel Jadi yang Terbaik Nasional
Salah satu capaian paling signifikan adalah penurunan ketimpangan pengeluaran, yang tercermin dari angka Gini Ratio. Pada Maret 2025, Gini Ratio Provinsi Bangka Belitung tercatat 0,222, menjadikannya provinsi dengan tingkat ketimpangan pengeluaran paling rendah se-Indonesia.
-
Wilayah perkotaan: Gini Ratio sebesar 0,232 (turun dari 0,251 pada September 2024 dan 0,263 pada Maret 2024).
-
Wilayah perdesaan: 0,199 (naik dari 0,189 pada September 2024, namun masih lebih rendah dibanding perkotaan).
Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Turun
Selain menurunnya jumlah penduduk miskin, indikator kedalaman dan keparahan kemiskinan juga menunjukkan perbaikan:
-
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1): 0,649 (turun 0,103 poin dibanding September 2024)
-
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2): 0,136 (turun 0,066 poin)
Kesimpulan
Data BPS ini menunjukkan arah positif pembangunan sosial dan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama dalam hal pemerataan dan penanggulangan kemiskinan di wilayah perkotaan. Namun, peningkatan jumlah penduduk miskin di perdesaan tetap menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan pemangku kebijakan untuk mengarahkan intervensi yang lebih spesifik dan tepat sasaran.
📊 Sumber: Rilis Resmi BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung – 25 Juli 2025
🖋 Redaksi Sisnet Radio 90,5 FM | Media Informasi Terpercaya dari Belitong Timur