Notification

×

Iklan

Iklan

Ibu Maisinun Laksanakan Reses di Desa Simpang Pesak, Serap Aspirasi Warga Belitung Timur

Senin, 19 Mei 2025 | Mei 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-19T01:33:12Z

 


18 Mei 2025

Sisnet- Radio -Simpang Pesak, Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Komisi IV, Ibu Maisinun, melaksanakan kegiatan reses masa sidang II tahun sidang I di Desa Simpang Pesak. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 160 warga yang antusias menyampaikan berbagai aspirasi.

Dalam pertemuan tersebut, topik yang banyak disoroti warga adalah masalah pendidikan dan kesehatan. Ibu Maisinun menegaskan komitmennya untuk membantu masyarakat Belitung Timur yang membutuhkan, khususnya dalam hal akses dan pelayanan pendidikan serta kesehatan. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti berbagai keluhan terkait bantuan sosial dan program-program pemerintah lainnya.

Ibu Maisinun menyoroti pentingnya pembangunan Sekolah Garuda di Belitung Timur. Menurutnya, sekolah tersebut tidak hanya akan bermanfaat bagi warga lokal, tetapi juga masyarakat dari luar daerah. “Inilah tujuan reses, untuk menyerap aspirasi dan menyampaikan kepada pihak terkait di tingkat provinsi,” ujarnya.


Tanggapan terhadap Aspirasi Warga

Dalam sesi tanya jawab, Ibu Lita, warga Desa Bira Pesak, mengusulkan bantuan untuk pengadaan seragam majelis taklim. Ibu Maisinun merespons dengan menyatakan bahwa hal tersebut akan diusahakan secara pribadi. Ia juga menanggapi keluhan tentang kondisi jalan provinsi dari Bentaian ke Nyurok, dengan menyebut bahwa meskipun bukan bidang Komisi IV, usulan tersebut akan diteruskan ke dinas terkait di tingkat provinsi. Perbaikan jalan dari Badau ke Gantung sendiri sudah direncanakan sebelumnya.

Terkait dukungan terhadap pelaku UMKM, Ibu Maisinun menginformasikan  dukungan terhadap UMKM akan terus ditindaklanjuti melalui Disperindagkop provinsi.


Aspirasi Lain Warga

Pak Sahminan, salah satu warga, menyampaikan beberapa isu seperti:

  • Minimnya penerangan jalan, terutama di area perkuburan.

  • Banyaknya jalan berlubang dan lampu jalan mati.

  • Permintaan pembangunan atau perbaikan tiga rumah ibadah.

  • Dukungan untuk acara selamatan perkawinan dan tahun baru.

  • Isu penyegaran lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

Menanggapi hal tersebut, Ibu Maisinun menyampaikan bahwa meski tidak semua masalah bisa diselesaikan melalui anggaran pemerintah, ia secara pribadi telah mengupayakan komunikasi dengan pihak PLN untuk perbaikan penerangan, terutama di sekitar perkuburan.

“Kami jarang melihat ada warga kampung seperti kita yang bisa menjadi anggota dewan provinsi. Maka dari itu, saya bertekad untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat kecil,” ungkapnya dalam penutupan kegiatan reses. (S)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update