Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung Timur ini menghadirkan dua penulis lokal inspiratif sebagai narasumber, yakni Haril M. Andersen, penulis buku “Memenuhi Panggilan Rakyat”, serta Adi Guna, penulis buku “Bunga Rampai Tradisi Lisan Melayu Belitong”.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Ida Lismawati, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik mewakili Bupati Belitung Timur Kamarudin Muten, pemerintah daerah memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan literasi lokal.
“Kedua buku ini bukan hanya menyimpan pengetahuan, tetapi juga menjadi pengingat akan jati diri dan nilai luhur yang membentuk karakter masyarakat kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, kegiatan ini dinilai sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Belitung Timur 2025–2030 untuk mewujudkan daerah yang cerdas, berbudaya, dan berdaya saing. Literasi dianggap sebagai fondasi penting dalam pencapaian tujuan tersebut.
Mudiarsono, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Belitung Timur, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan koleksi buku karya putra daerah yang tersedia di perpustakaan umum.
“Kami ingin mengangkat karya-karya lokal agar lebih dikenal luas dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menulis dan membaca,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar tahun depan kegiatan serupa bisa kembali digelar, dengan dukungan anggaran yang lebih besar untuk mendukung promosi karya literasi lokal.
Sementara itu, Haril M. Andersen menjelaskan bahwa bukunya “Memenuhi Panggilan Rakyat” merupakan biografi kedua dari tokoh nasional HAS Hanandjoeddin. Buku ini, menurutnya, juga mendukung proses pengusulan tokoh tersebut sebagai Pahlawan Nasional dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Dengan membaca sejarah, kita bisa menemukan dan memahami jati diri. Semoga buku ini membuka wawasan generasi muda akan arti perjuangan,” kata Haril.
Senada dengan itu, Adi Guna menyatakan bahwa buku “Bunga Rampai Tradisi Lisan Melayu Belitong” ditulis untuk mendokumentasikan kekayaan tradisi lisan agar tetap hidup di tengah generasi masa kini.
“Saya ingin menjadikan tradisi lisan sebagai warisan budaya yang tidak hanya didengar, tapi juga bisa dibaca dan dipelajari secara luas,” ungkap Adi.
Dengan kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur berharap perpustakaan dapat menjadi pusat peradaban lokal serta ruang tumbuhnya budaya membaca, menulis, dan berdiskusi yang hidup di tengah masyarakat.
