Belitung Timur | Sisnet Radio – Ribuan masyarakat memadati halaman Klenteng Kelapa Kampit, Minggu malam (7/9/2025), dalam rangka Malam Resepsi Sembahyang Rebut sekaligus memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Suasana tahun ini disebut jauh lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tidak hanya warga Belitung Timur, pengunjung juga datang dari berbagai wilayah di Pulau Belitung, bahkan dari luar daerah hingga mancanegara. Mereka antusias menyaksikan penampilan lima artis ibu kota, yakni Wang Ik Fang dan Chai Cia Yik (Bengkalis), Lily Zhao (Pontianak), Rizka Juwita (Medan), serta Marchella Mulyawan (Jakarta).
Selain pertunjukan musik, acara semakin semarak dengan fashion show yang digelar oleh Pians Management Kelapa Kampit. Kehangatan suasana terlihat ketika para penonton saling memberikan saweran kepada artis. Setiap saweran disimbolkan dengan kalung medali, bernilai mulai Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Dari akumulasi, masing-masing artis sedikitnya menerima sekitar Rp2 juta.
Kemeriahan tidak hanya berhenti pada hiburan. Pemerintah Kabupaten Belitung Timur turut membuka layanan publik, mulai dari donor darah, cek kesehatan gratis, hingga pasar murah. Kehadiran layanan ini menambah nilai sosial dari perayaan Sembahyang Rebut.
Puncak kebahagiaan warga terjadi saat panitia Yayasan Klenteng Kelapa Kampit membagikan doorprize. Hadiah yang disediakan sangat beragam, antara lain setrika, rice cooker, kompor gas, mesin cuci, sepeda gunung, hingga televisi. Dua unit sepeda motor disiapkan sebagai hadiah utama, menambah antusiasme masyarakat.
Salah satu warga, Wongso Indrajit, mengakui bahwa perayaan tahun ini lebih baik dan terasa lebih semarak.
“Yang pasti lebih ramai dan semua terhibur. Bahkan masyarakat kurang mampu juga ikut merasakan manfaat melalui pembagian 700 karung beras,” ujarnya.
Ketua Umum Marga Huang Belitung itu juga menilai kepanitiaan semakin solid.
“Tahun ini pembagian kupon dan sembako lebih merata. Panitia lebih bijaksana dan kompak, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” tambahnya.
Sebagai pengusaha sekaligus investor asal Kelapa Kampit yang kini berdomisili di Jakarta, Wongso menekankan bahwa Sembahyang Rebut bukan hanya acara ritual dan hiburan, tetapi juga ajang sosial untuk berbagi.
“Tahun ini 700 paket sembako berhasil kita salurkan. Harapannya, tahun depan jumlahnya bisa lebih banyak lagi sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat,” ungkapnya penuh harap.
Sebagai bentuk dukungan media terhadap pelestarian tradisi dan kegiatan sosial masyarakat, Sisnet Radio turut meliput acara ini secara siaran langsung melalui Facebook Sisnet Beltim. Tayangan live tersebut disambut antusias warganet dan menjadi bukti bahwa Sembahyang Rebut tidak hanya milik masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi pesta budaya yang mengikat kebersamaan seluruh masyarakat Belitung Timur.
Dengan kolaborasi hiburan, pelayanan publik, dan kegiatan sosial, Sembahyang Rebut 2025 di Kelapa Kampit menjadi bukti bahwa tradisi ini tidak hanya melestarikan budaya leluhur, tetapi juga memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial masyarakat Belitung Timur.(S)